Selasa, 31 Juli 2012

Islam Andalusia: Kini




MADRID (Berita SuaraMedia) – Beradaptasi dengan baik dengan gaya hidup masyarakat Spanyol, mayoritas Muslim Spanyol merasa berada di rumah, menekankan bahwa Islam bukanlah penghalang untuk menjadi warga negara Spayol.

"Saya telah tinggal di sini selama bertahun-tahun lamnya," Ibrahim Ndiaye, seorang pemilik restoran, mengatakan kepada kantor berita Deutsche Welle pada Jum'at waktu setempat.

Islam Andalusia: Kini




April Mop: Pembantaian Muslim Spanyol pada 1 April


Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu, sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau "The April Fool's Day" berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Minggu, 29 Juli 2012

Peradaban Islam pada Masa Daulah Bani Umayyah II dan Daulah Fatimiyyah di Mesir

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Setelah berakhir periode klasik Islam, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan islam di Spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam berhasil mencapai masa keemasaan, Spanyol merupakan pusat perdaban Islam yang sangat penting, menyaingi baghdad di timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi “Guru” bagi orang Eropa. Karena itu kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.

Faktor Intern Dan Ekstern Runtuhnya Bani Umayyah Di Andalusia

Berawal dari berakhirnya kekuasaan umar II (717-720), suasana perpolitikan Dinasti Umayyah di Andalusia semakin memanas, seperti terjadinya sebagai masyarakat tidak mau membayat zakat, pemberontakan terjadi dimana-mana sampai pada masa kekhalifahan Yazid II dan Hisyam I. pada masa ini pula kaum Syiah mulai melancarkan serangan secara berlahan. ketika Hisyam naik tahta dalam usia sebelas tahun. Oleh karena itu kekuasaan aktual berada di tangan para pejabat. Pada tahun 981 M, Khalifah menunjuk Ibn Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebarkan wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingan-saingannya

Khalifah Bani Umayyah I - Damaskus

PENDAHULUAN

Khilafah Bani Umayyah merupakan khilafah pertama dalam sejarah islam yang memakai system kerajaan yang diwariskan secara turun – temurun kepada anak cucunya, tanpa pemilihan secara demokratis atau semacam monarki absolute.

Masa kekhalifahan Bani Umayyah berumur 90 tahun, yaitu dimulai pada masa kekuasaan muawiyah. Dimana pemerintahan bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yaitu setelah Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada muawiyah dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada saat itu sedang dilanda fitnah.

Bani Umayyah di Spanyol

Kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol (138-897H/711-1492 M)


sumber gambar, http://faisalman.wordpress.com/2008/08/05/menyusuri-jejak-islam-di-andalusia/

Sejak pertama kali berkembang di Spanyot sampai dengan berakhirnya kekuasaan islam di sana, islarn telah memainkan peranan yang sangat besar. Masa ini berlang¬sung selama hampir delapan abad (711-1492 M).


Masa Keemasan Bani Umayyah II


I. Pendahuluan

Ekspansi pasukan muslim ke semanjung Iberia, merupakan sebuah catatan penting bagi Islam. Semenjak Islam masuk ke Andalusia,[1] Islam memiliki peran yang sangat penting bagi Andalusia khususnya dunia Islam. Kondisi Andalusia (Spanyol) pada saat itu sangat memprihatinkan hal ini terlihat kondisi perebutan dan pertentangan-pertentangan antara satu raja, suku, kaum bangsawan dan agama pribumi.[2] Hal ini ada indikasi di gunakan oleh Islam untuk melakuakan perluasan.